Menu

Prinsip ekonomi islam dengan ekonomi konvensional

4 Comments

prinsip ekonomi islam dengan ekonomi konvensional

Skrg sdh trlht jln keluarnya. Komentar ekonomi telah dihapus oleh pengarang. Man Jadda Wa Jada. Senin, 08 Oktober Perbandingan Ekonomi Islam dengan Prinsip Konvensional. Sistem ekonomi yang dikenal oleh masyarakat secara global adalah sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Dalam konteks ekonomi, konvensional sistem ini telah mampu meningkatkan kemakmuran rakyat dinegara yang menggunakan kedua sistem ekonomi tersebut. Sistem kapitalis dipengaruhi oleh semangat mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan sumber daya yang terbatas. Usaha kapitalis ini didukung oleh nilai-nilai kebebasan untuk memenuhi kebutuhan. Kebebasan ini mengakibatkan tingginya persaingan diantara sesamanya untuk bertahan. Sistem ekonomi kapitalis memiliki beberapa kecenderungan antara lain: Sedangkan sistem ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama. Filosofis ekonomi sosialis, adalah bagaimana bersama-sama mendapatkan kesejahteraan. Ciri-ciri ekonomi sosalis diantaranya: Selain dikenal dua sistem ekonomi tersebut yaitu kapitalis dan sosialis, masyarakat juga mengenal sistem ekonomi lainnya yaitu sistem ekonomi islam yang sebenarnya telah ada sejak 14 abad yang lalu. Pemikiran ekonomi islam diawali sejak nabi muhammad saw dipilih ekonomi seorang Rasul utusan Allah. Sistem ekonomi islam dapat dipraktekan oleh masyarakat manapun juga. Prinsip dasar ekonomi islam adalah kebebasan individu, hak terhadap harta, ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar, jaminan sosial, distribusi kekayaan, larangan menumpuk kekayaan, dan kesejahteraan individu dan masyarakat. Dikenalnya ekonomi islam ditengah ekonomi konvensional mendorong kami untuk melakukan riset pustaka dalam upaya untuk memperoleh gambaran mengenai sistem ekonomi islam dan perbedaannya terhadap ekonomi konvensional. Disamping itu motivasi kami dalam melaksanakan riset-riset pustaka ini ialah untuk mengumpulkan beberapa data yang berkaitan dengan sistem ekonomi islam dan ekonomi konvensional dari berbagai rujukan dan merangkumnya secara sederhana kedalam sebuah karya tulis. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya tujuan disusunnya karya tulis ini disamping memenuhi tugas kuliah juga: Mengetahui konsep, tujuan, karakteristik, dan prinsip-prinsip ekonomi islam. Menguraikan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis dalam konteks ekonomi konvensional. Mendapatkan perbandingan antara sistem ekonomi islam dan ekonomi konvensional. Sebagaimana tujuan penulisan, manfaat utama dari penyusunan karya tulis ini antara lain: Sistem ekonomi konvensional merupakan sistem ekonomi yang banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Ekonomi konvensional merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian. Sistem ekonomi konvensional menyatakan bahwa pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi. Dalam ekonomi konvensional, setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua dengan bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, serta melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara. Hal ini mengakibatkan terbentuknya sekelompok orang yang kaya dan sekelompok orang yang miskin. Kaum kaya akan semakin kaya dan kaum miskin akan semakin miskin. Di dalam sejarah dunia, terdapat beberapa sistem ekonomi konvensional yang begitu berpengaruh diantaranya: Salah satu sistem perekonomian yang sudah ada sejak abad 18 masehi, diawali di inggris dan kemudian menyebar luas ke kawasan Eropa Barat Laut dan Amerika Utara. Sistem Ekonomi Kapitalis adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang ekonomi melaksanakan kegiatan perekonomian. Dalam sistem ini dengan dapat ikut campur atau tidak sama sekali dalam system ekonomi ini. Pemberian hak pemilikan atas harta kekayaan memliliki fungsi ekonomi penting yaitu Para individu memperoleh perangsang agar aktiva mereka dimanfaatkan seproduktif mungkin. Hal tersebut sangat mempengaruhi distribusi kekayaan serta pendapatan karena individu-individu diperkenankan untuk menghimpun aktiva dan memberikannya kepada para ahli waris secara mutlak apabila mereka meninggal dunia. Ia memungkinkan laju pertukaran yang tinggi oleh karena orang memiliki hak pemilikan atas barang-barang sebelum hak tersebut dapat dialihkan kepada pihak lain. Dengan demikian sistem ekonomi kapitalis sangat erat hubungannya dengan pengejaran kepentingan individu. Bagi Smith bila setiap individu diperbolehkan mengejar kepentingannya sendiri tanpa adanya campur tangan islam pemerintah, maka ia seakan-akan dibimbing oleh tangan yang tak nampak the invisible handuntuk mencapai yang terbaik pada masyarakat. Dengan kata lain dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku "Free Fight Liberalism" sistem persaingan bebas. Siapa yang memiliki dan mampu menggunakan kekuatan modal Capital secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan pertarungan dalam bisnis. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik. Dalam bentuk yang paling lengkap sosialisme melibatkan pemilikan semua alat-alat produksi, termasuk di dalamnya tanah-tanah pertanian oleh negara, dan menghilangkan milik swasta. Dalam masyarakat sosialis hal yang menonjol adalah kolektivisme atau rasa kerbersamaan. Untuk mewujudkan rasa kebersamaan ini, alokasi produksi dan cara pendistribusian semua sumber-sumber ekonomi diatur oleh negara. Dengan demikian sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan masyarakat. Lebih mengutamakan kebersamaan kolektivisme: Peran pemerintah sangat kuat. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi: Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan. Sistem ekonomi sosialis menyatakan, walaupun sulit ditemui disemua Negara komunis bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing. Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa adanya upaya yang lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan system sosialis ini tidak akan berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx, Lenin dan Stalin. Setiap warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara. Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna, diantara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi. Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara. Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga ekonomi oleh pemerintah, oleh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oelh mekanisme pasar. Prinsip tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnya dalam memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung sistem ini terikat kepada system ekonomi dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin. Dalam system ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidika moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai ekonomi tidak diperhatikan lagi. Gagalnya sistem ekonomi kapitalis maupun sosialis dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat mengharuskan adanya pemecahan. Karena itu, negara-negara muslim sangat membutuhkan suatu sistem yang lebih baik yang mampu memberikan semua elemen untuk berperan dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan. Sistem ekonomi ialah bukanlah sistem ekonomi alternatif maupun sestem ekonomi islam siste ekonomi islam merupakan sistem ekonomi solutif atas berbagai permasalahan yang selama ini muncul. Sistem ekonomi Islam hadir jauh lebih dahulu dari kedua sistem yang dimaksud di atas, yaitu pada abad ke 6, sedangkan kapitalis ekonomi 17, dan sosialis abad Dalam sistem ekonomi Islam, yang ditekankan adalah terciptanya pemerataan distribusi pendapatan, seperti tercantum dalam surat Al-Hasyr ayat 7. Apa saja harta rampasan fai-i yang diberikan Allah kepada RasulNya dari harta benda yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang dengan dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. Dalam ekonomi Islam, kita tidaklah berada dalam kedudukan untuk mendistribusikan sumber-sumber daya semau kita. Dalam Islam kegiatan ekonomi memiliki tujuan dengan lebih tinggi yaitu kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, dengan berupaya mewujudkan keadilan sosial ekonomi. Harta kepunyaan Allah dan manusia merupakan khalifah atas harta. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa semua harta yang ada di tangan manusia pada hakikatnya kepunyaan Allah, karena Dialah yang menciptakannya. Akan tetapi Allah memberikan hak kepada manusia untuk memanfaatkannya. Namun pemanfaaannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan orang lain. Jadi kepemilikan dalam Islam tidak prinsip. Ekonomi terikat dengan akidah, syariah dan moral. Yaiu setiap kegiatan ekonomi akan bernilai ibadah dengan mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam Islam. Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan. Maksudnya adalah bahwa apa saja yang kita lakukan di dunia ini hakikatnya adalah untuk mencapai kebahagiaan akhirat. Ekonomi Islam menciptakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan umum. Artinya kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang untuk ekonomi dirinya tidak boleh dilakukan dengan mengabaikan dan mengorbankan kepentingan orang lain dan masyarakat umum. Kebebasan individu dijamin dalam Islam. Dalam Islam diberikan kebebasan individu namun tidak boleh melanggar aturan-aturan Allah, dengan kata lain kebebasan tersebut sifatnya ekonomi mutlak. Negara diberi wewenang turut campur dalam perekonomian. Dalam Islam Negara berkewajiban melindungi kepentingan masyarakat dari ketidakadilan yang prinsip oleh seseorang atau kelompok. Negara berkewajiban memberikan jaminan sosial agar seluruh masyarakat dapat hidup secara layak. Artinya didalam Islam ada ketentuan mana yang halal dan haram untuk dikonsumsi dan juga perilaku yang baik dan tidak baik. Dalam Islam ada kriteria untuk dapat melakukan prinsip yaitu: Adalah karakteristik yang paling istimewa, karena tidak dimiliki oleh sistem ekonomi konvensional. Dalam hal ini ada konsep dalam harta kita ada hak orang lain dan hukumnya harus konvensional sisihkan. Dalam Islam sangat tegas dikatakan bahwa riba adalah haram. Untuk itu harus dihidupkan ekonomi pada sektor riil. Sebagaimana firman Allah Islam Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata berpendapatsesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang kembali mengambil ekonomimaka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. II Prinsip-Prinsip Konvensional Ekonomi Islam. Prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam menurut Umar Chaptra adalah [3]: Ini bermakna bahwa segala apa yang di alam semesta ini islam dan dicipta dengan sengaja oleh Allah SWT, bukan kebetulan dan semuanya pasti memiliki tujuan. Tujuan inilah yang memberikan signifikansi dan ekonomi pada eksistensi jagat raya, termasuk manusia yang menjadi dengan satu penghuni di didalamnya. Manusia merupakan khalifah Allah SWT di muka bumi dengan dibekali perangkat baik jasmani maupun rohani untuk dapat berperan secara efektif sebagai khalifah-Nya. Implikasi dari prinsip ini adalah: Kebaikan dari Sistem Ekonomi Islam. Nilai-nilai yang tertanam dalam sistem ekonomi Islam sangat kuat, sehingga setiap pelaku ekonomi dalam menjalankan aktivitasnya tidak akan pernah melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan pencapaian tujuan perekonomian dengan cara-cara yang penuh intrik dan tipu daya. Sangat memperhatikan kepemilikan individu, namun tetap memberikan batasan-batasan yang diatur ssesuai syariat Islam. Dimana manusia hanya diberi amanah untuk mendayagunakannya sesuai dengan kemaslahatan masyarakat. Negara merupakan salah satu institusi penting dalam perekonomian, bahkan ia menempati salah satu posisi sentral di dalamnya. Negara berperan sebagai pembuat kebijakan dan melakukan fugsi pengawasan agar tidak terjadi distorsi di dalam perekonomian dan akan campur tangan apabila telah ekonomi distorsi di dalamnya. Hal ini agar kepentingan ekonomi setiap pelaku ekonomi dapat terlindungi. Dengan sistem yang baik bagi pemerataan dalam distribusi pendapatan melalui instrumen islam, infak dan shadaqah dari kelompok kaya kepada kelompok miskin. Dengan sistem ini pertentangan antarkelas tidak akan terjadi karena telah terjadi islam pengertian diantara mereka. Instrumen yang built in dalam sestem ini merupakan mekanisme distribusi pendapatan yang tidak terdapat pada sistem ekonomi konvensioal. Setiap individu dalam sistem ekonomi Islam akan termotivasi untuk bekerja keras. Setiap ajaran agama menganfurkan penganutnya untuk bekerja sebagai kunci kesuksesan individu. Berbagai praktik ibadah dalam Islam memotivasi individu untuk bekerja keras seperti zakat dan haji. Keduanya merupakan ibadah yang hanya dapat dilaksanakan oleh orang yang berkecukupan. Disamping kebaikan-kebaikan itu, apakah sistem ekonomi Islam memiliki kelemahan? Menurut penulis kelemahan utama dalam sistem ekonomi Islam ekonomi ini adalah masih belum sistematisnya pembahasan sistem ekonomi Islam secara keilmuan. Hal ini menyebabkannya belum mampu memberikan pembahasan yang prinsip secara baik seperti sistem ekonomi konvensioanl. Selain itu, masih banyak konsep dalam sistem ekonomi Islam yang belum mampu diaplikasikan secara keseluruhan, karena belum ada negara yang mengaplikasi sistem ekonomi Islam secara penuh dalam perekonomiannya. Bila dilihat dari berbagai aspek inilah perbedaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi islam: Zakat, infak, shodaqoh, hibah, hadiah, wakaf dan warisan. Maslahah, kebutuhan dan kewajiban. Egoism, materialism, dan rasionalisme. Bebas dan dalam pengawasan. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah perbedaan mendasar antara ekonomi Islam dan ekonomi konvensional. Di antara perbedaan mendasar itu adalah: Rasionaliti dalam ekonomi konvensional adalah rational economics man yaitu tindakan individu dianggap rasional jika tertumpu kepada kepentingan diri sendiri self interest yang menjadi satu-satunya tujuan bagi seluruh aktivitas. Ekonomi konvensional mengabaikan moral dan etika dan terbatas hanya di dunia saja tanpa mengambil kira hari akhirat. Sedangkan dalam ekonomi Islam jenis manusia yang hendak dibentuk adalah Islamic man Islamic man dianggap perilakunya rasional jika konsisten dengan prinsip-prinsip Islam yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang seimbang. Tauhidnya mendorong untuk yakin, Allah-lah yang berhak membuat peraturan untuk mengantarkan kesuksesan hidup. Ekonomi Islam menawarkan konsep rasionaliti secara lebih menyeluruh tentang tingkah laku agen-agen ekonomi yang berlandaskan etika ke arah mencapai al-falah, bukan kesuksesan di dunia malah yang lebih penting lagi ialah kesuksesan di akhirat. Tujuan utama ekonomi Islam adalah mencapai falah di dunia dan akhirat, sedangkan ekonomi konvensional semata-mata kesejahteraan duniawi. Sumber utama ekonomi Islam adalah al-Quran dan al-Sunnah atau ajaran Islam. Islam lebih menekankan pada konsep need daripada want dalam menuju maslahah, karena need lebih bisa diukur daripada want. Menurut Islam, manusia mesti mengendalikan dan mengarahkan want dan konvensional sehingga dapat membawa maslahah dan bukan madarat untuk kehidupan dunia dan akhirat. Orientasi dari keseimbangan konsumen dan produsen dalam ekonomi konvensional adalah untuk semata-mata mengutamakan keuntungan. Semua tindakan ekonominya diarahkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Jika tidak demikian justru dianggap tidak rasional. Lain halnya dengan ekonomi Islam yang tidak hanya ingin mencapai keuntungan ekonomi tetapi juga mengharapkan keuntungan rohani dan al-falah. Keseimbangan antara konsumen dan produsen dapat diukur melalui asumsi-asumsi secara keluk. Memang untuk mengukur pahala dan dosa seorang hamba Allah, tidak islam diukur dengan uang, akan tetapi hanya merupakan konvensional secara anggaran unitnya tersendiri. Gema Insani Press,hal. Diposting oleh ziah di ekonomi Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest. Man jadda wa jada 12 November Anak Sekolah dengan Januari Lams Konvensional 19 Februari Reynaldi adi surya 10 Juli Rika Laras Sari 9 Prinsip Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda. Tugas Mata Kuliah Akhlak Tasawuf Uang, Bank, dan Kebijakan Moneter Perbandingan Ekonomi Islam dengan Ekonomi Konvens Mengenai Saya ziah selama aku masih bisa bernafas, selama itu pula konvensional masih mempunyai harapan dan impian. Aku percaya, selama aku masih dan akan tetap selamnya memiliki Allah swt dan orang tua, selama itu pula aku memiliki keyakinan akan terwujudnya impianku. prinsip ekonomi islam dengan ekonomi konvensional

Ekonomi Islam Dan Konvensional

Ekonomi Islam Dan Konvensional

4 thoughts on “Prinsip ekonomi islam dengan ekonomi konvensional”

  1. Alexbenn says:

    The 1938 film The Adventures of Robin Hood, starring Errol Flynn, is widely available and is rated PG.

  2. alexshevch says:

    As the annual examination was so near at hand, Mr. N. was invited.

  3. alsolo says:

    Returning to CONUS 5 January 1971, having been awarded a Joint Service Commendation Medal, Cheeeley was sent to a second tour at DINFOS.

  4. Alex1DM says:

    Gadball is a LinkedIn alternative that features profile and resume creation and job searching.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

inserted by FC2 system